Kabarsekitar's Blog

Jumlah Penduduk Miskin di DKI Turun

Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk mengurangi jumlah penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan) membuahkan hasil. Hal tersebut tercermin dari data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta. Menurut data BPS, jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada periode Januari-Maret 2009 sebesar 323,17 ribu jiwa. Jumlah ini menurun 0,67 persen dibanding periode yang sama tahun 2008 yang mencapai 379,6 ribu orang.

Turunnya jumlah penduduk miskin di ibu kota dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, adanya deflasi atau penurunan harga-harga secara umum dan nilai uang yang bertambah. Kemudian meningkatnya Upah Minimum Provinsi (UMP) dari Rp 972.645 di tahun 2008 menjadi Rp 1.069.865 pada 2009. Faktor lainya adalah ketepatan dalam pembagian raskin kepada rumah tangga miskin di DKI.

“Jumlah penduduk miskin di DKI mengalami penurunan dibanding 2008 lalu,” kata Sri Santo Budi Muliatinah, Kepala Bidang Statistik Sosial, BPS Provinsi DKI Jakarta, Kamis (11/2).

Masalah kemiskinan bukan hanya sekadar persoalan jumlah dan persentase penduduk miskin saja. Akan tetapi, ada dimensi lain yang perlu diperhatikan yakni tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.

Untuk indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di DKI Jakarta, sejauh ini cenderung mengalami penurunan. Misalnya, indeks kedalaman kemiskinan turun dari 0,72 pada 2008 menjadi 0,57 pada 2009. Sedangkan indeks keparahan kemiskinan turun dari 0,19 pada 2008 menjadi 0,14 pada 2009.

“Penurunan nilai kedua indeks ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin mendekati garis kemiskinan. Ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga semakin mengecil,” ujar Sri Santo. Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan. Sebab penduduk miskin masuk dalam kategori penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Dalam satu tahun terakhir, tepatnya periode Maret 2008-Maret 2009, garis kemiskinan naik sebesar 9,19 persen. Yaitu dari Rp 290.268 per kapita per bulan pada maret 2008 menjadi Rp 316.936 per kapita per bulan pada Maret 2009. Dengan memperhatikan komponen garis kemiskinan, yang terdiri dari garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan non makanan, terlihat bahwa peranan komoditi makanan lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan. Komposisi garis kemiskinan menunjukkan, garis kemiskinan makanan sebesar Rp 204.248 atau 64,44 persen dan garis kemiskinan non makanan sebesar Rp 112.688 atau 35,56 persen. “Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan,” ungkapnya.

Komoditi makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan adalah beras, telur, dan mie instan. Kemudian komoditi non makanan yang berpengaruh besar terhadap nilai garis kemiskinan adalah biaya perumahan dan angkutan. Komoditi beras menyumbang 25,6 persen, telur menyumbang 6,4 persen, mie instan menyumbang 5,5 persen, tahu menyumbang 3,1 persen, tempe meyumbang 3,9 persen, dan gula pasir meyumbang 3 persen. Untuk komoditi non makanan, biaya perumahan mempunyai peranan yang cukup besar terhadap garis kemiskinan non makanan yaitu 33,4 persen. Kemudian biaya angkutan 17,6 persen, listrik 8,9 persen dan minyak tanah 1,2 persen.


Ditulis dalam jakarta

4 Makanan Sembuhkan Kecanduan Rokok

Rokok, dikatakan sebagai pendamping setia di kala stres menekan, dipuja oleh banyak kalangan dari yang menengah ke atas sampai ke bawah sebagai dewa penghilang stres. Dan kini, rokok populer di semua kalangan tak hanya para adam, kaum hawa-pun memuja rokok. Bahkan saking tergantungnya pada rokok, ada lho yang baru bangun tidur justru rokok yang dicari, bukan barang lainnya. Tak heran muncul pula motto bagi perokok, “Lebih baik nggak makan daripada nggak merokok”, motto yang mungkin bagi telinga kita terdengar konyol.

Begitu hebatnya pengaruh rokok ternyata tak cukup kuat untuk membuat sebagian besar orang berusaha untuk berhenti merokok. Pelbagai usahapun akhirnya dicoba, mulai dari berpuasa, rehabilitasi, atau mengganti rokok dengan permen. Namun tahukah Anda bahwa sebenarnya ada empat jenis menu makanan yang sangat membantu proses penyembuhan dari candu rokok?

Duke University, sebuah universitas di Durham, Amerika Serikat membuat sebuah penelitian tentang para perokok. Dari penelitian tersebut kemudian dihasilkan bahwa ada empat menu makanan yang dapat membantu perokok sembuh dari kecanduannya. Makanan tersebut antara lain:

1. Buah-buahan

Mereka yang kecanduan rokok pada umumnya kekurangan vitamin C, hal ini disebabkan karena adanya kandungan nikotin di dalam darah. Nikotin mempengaruhi metabolisme tubuh yang menyebabkan tubuh kita tidak mampu menyimpan vitamin C dengan baik.

Buah-buahan adalah sumber vitamin C yang sangat baik, dan untuk berhenti merokok, Anda harus banyak mengonsumsi buah-buahan yang kaya vitamin C agar nikotin di dalam darah bisa diusir dan digantikan dengan vitamin C yang sehat bagi tubuh.

Buah-buahan seperti jeruk, lemon, berry-berryan, adalah buah yang kaya akan vitamin C. Perbanyak konsumsi buah-buahan tersebut dan dalam beberapa waktu vitamin C akan mengusir habis nikotin dari tubuh Anda.

2. Sayuran

Sayuran hijau, seperti brokoli, sangat baik bagi kesehatan jantung dan paru-paru. Zat anti-kankernya melindungi jantung dan paru-paru Anda dari racun asap rokok yang tinggal di dalam tubuh. Zat di dalam brokoli akan mengurangi efek racun nikotin yang perlahan menjalar di tubuh Anda.

Sayuran lain seperti seledri, terong, kacang-kacangan dan mentimun juga sangat baik bagi pecandu rokok. Dengan mengonsumsi sayuran tersebut secara rutin, zat di dalam sayuran sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan tubuh pada nikotin.

3. Aneka Produk Susu

Memang tak banyak yang menyukai rasa susu, namun susu justru sangat baik untuk mendukung program penyembuhan kecanduan rokok ini. Susu ternyata dapat mempengaruhi rasa dari rokok, menjadikannya terasa pahit dan tidak enak. Rasa tidak enak tersebut akan membuat perokok perlahan jera mengonsumsi rokok.

Konsumsi susu sehari dua kali, dengan demikian tanpa Anda sadari rokok yang Anda hisap perlahan berkurang sedikit demi sedikit.

4. Minuman non-karbon

Jauhi softdrink dan perbanyak minum air mineral atau jus buah. Kandungan nutrisi dalam jus buah akan membantu membersihkan racun nikotin di dalam tubuh. Sedangkan softdrink, atau kopi justru membuat tubuh Anda semakin haus pada nikotin.

Yuk sembuh dari kecanduan rokok, biarkan tubuh Anda bernafas lebih lega tanpa pengaruh nikotin yang terus meracuni setiap bagian tubuh Anda.


Ditulis dalam Uncategorized

Hello world!

Februari 10, 2010
1 Komentar

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!


Ditulis dalam Uncategorized

About author

mahasiswa tingkat 6 di salah satu universitas negeri di kota malang jawa timur. blog ini mengabarkan berita berita teruptudate setiap harinya dan akan selalu diupdate.

Cari

Navigasi

Kategori:

Links:

Archives:

Feeds